Selasa, 15 Maret 2011

ubi jalar

BAB 1
PENDHULUAN


1.1.Latar Belakang
Ubi jalar merupakan komoditas pertanian yang berprospek cerah, produk ubi jalar tidak hanya potensial sebgai sumber karbohidrat dalam tatanan bahan pangan bagi sebagian penduduk dunia, tetapi juga multi guna untuk diproyeksikan untuk bahan baku berbagai industry dan pakan ternak. Citra ubi jalar dapat di tngkatkan menjadi komoditas sampai ke pasar internasional.       
Ubi jalar atau ketela rambat atau ( Ipomea batatas ) diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika Tengah.
Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia.
Plasma nutfah (sumber genetik) tanaman ubi jalar yang tumbuh di dunia diperkirakan berjumlah lebih dari 1000 jenis, namun baru 142 jenis yang diidentifikasi oleh para peneliti. Lembaga penelitian yang menangani ubi jalar, antara lain: International Potato centre (IPC) dan Centro International de La Papa (CIP). Di Indonesia, penelitian dan pengembangan ubi jalar ditangani oleh Pusat Peneliltian dan Pengembangan Tanaman Pangan atau Balai Penelitian Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (Balitkabi), Departemen Pertanian. Varietas atau kultivar atau klon ubi jalar yang ditanam di berbagai daerah jumlahnya cukup banyak, antara lain: lampeneng, sawo, cilembu, rambo, SQ-27, jahe, kleneng, gedang, tumpuk, georgia, layang-layang, karya, daya, borobudur, prambanan, mendut, dan kalasan.
Varietas yang digolongkan sebagai varietas unggul harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a) Berdaya hasil tinggi, di atas 30 ton/hektar.
b) Berumur pendek (genjah) antara 3-4 bulan.
c) Rasa ubi enak dan manis.
d) Tahan terhadap hama penggerek ubi (Cylas sp.)dan penyakit kudis oleh
cendawan Elsinoe sp.
e) Kadar karotin tinggi di atas 10 mg/100 gram.
f) Keadaan serat ubi relatif rendah.
Varietas unggul ubi jalar yang ddigunakan pada saat praktikum adalah ubi cilembu.



1.2.Tujuan Praktikum
Agar Mahasiswa dapat mengaplikasikan teknikbudidaya tanaman semusim salah satunya ubi jalar.

1.3.Waktu dan Tempat
Kgiatan penanaman ubi jalar cilembu dilaksanakan pada:
Tanggal                 : 1 desember 2010,
Hari                       : Rabu
Tempat                  : Tolengas .
waktu kegiatan      : 08.00 sampai dengan selesai.












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


                    Tanaman ubi jalar berwarna violet dimasukkan dalam klasifikasi sebagai berikut :


Foto040.jpg
boled.JPG

Gambar UBI JALAR
                                                    
Kingdom                     : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom                : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi                : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi                           : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                          : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas                    : Asteridae
Ordo                            : Solanales
Famili                          : Convolvulaceae (suku kangkung-kangkungan)
Genus                          : Ipomoea
Spesies                        : Ipomoea batatas poir
Ubi jalar atau ketela rambat atau “sweet potato” diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika Tengah. Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropika pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang dan Indonesia.
Tanaman ubi jalar dapat dipanen bila ubi-ubinya sudah tua (matang fisiologis). Ciri fisik ubi jalar matang, antara lain: bila kandungan tepungnya sudah maksimum, ditandai dengan kadar serat yang rendah dan bila direbus (dikukus) rasanya enak serta tidak berair. Penentuan waktu panen ubi jalar didasarkan atas umur tanaman. Jen atau varietas ubi jalar berumur pendek (genjah) dipanen pada umur 3-3,5 bulan. ( Ubi jalar ungu merupakan bahan pangan sumber energi dalam bentuk gula dan karbohidrat. Umbi ini mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh,seperti, kalsium, zat besi, vitamin A maupun C. Tidak hanya itu juga, ubi jalar ungu sangat banyak mengandung zat warna, terutama pigmen antosianin.
Antosianin ini merupakan antioksidan alami yang dapat mencegah penyakit kanker, jantung, tekanan darah tinggi, katarak, dan bahkan dapat menghaluskan kulit. Namun demikian, janganlah berlebihan dalam mengkonsumsi antosianin ini karena dapat menyebabkan keracunan. Berdasarkan ADI (Acceptable Daily Intake), konsumsi maksimum antosianin yang diperbolehkan per hari sebesar 0,25 mg/kg berat badan kita.
Kandungan antosianin (zat warna pada tanaman) dari ubi jalar ungu ini berkisar antara 14,68 – 210 mg/100 gram bahan. Besar kandungan antosianin dalam ubi jalar ungu tergantung pada intensitas warna pada umbi tersebut. Semakin ungu warna umbinya, maka kandungan antosianinnya semakin tinggi.










BAB III
PEMBAHASAN


3.1. Syarat Tumbuh
a) Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Daerah yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang bersuhu 21-27 derajat C.
b) Tanaman ubi jalar dapat ditanam di daerah dengan curah hujan 500-5000 mm/tahun, optimalnya antara 750-1500 mm/tahun.

3.2. Media Tanam
a)      Hampir setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan ubi jalar. Jenis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi serta drainasenya baik. Penanaman ubi jalar pada tanah kering dan pecah-pecah sering menyebabkan ubi jalar mudah terserang hama penggerek (Cylas sp.). Sebaliknya, bila ditanam pada tanah yang mudah becek atau berdrainase yang jelek, dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman ubi jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi, dan bentuk ubi benjol.
b)      Derajat keasaman tanah adalah pH=5,5-7,5. Sewaktu muda memerlukan kelembaban tanah yang cukup.
c)      Ubi jalar cocok ditanam di lahan tegalan atau sawah bekas tanaman padi, terutama pada musim kemarau. Pada waktu muda tanaman membutuhkan tanah yang cukup lembab. Oleh karena itu, untuk penanaman di musim kemarau harus tersedia air yang memadai.
Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Tanaman ubi jalar juga dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan tumbuh karena daerah penyebaran terletak pada 300 LU dan 300 LS. Di Indonesia yang beriklim tropik, tanaman ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl. Di dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 m dpl, ubi jalar masih dapat tumbuh dengan baik, tetapi umur panen menjadi panjang dan hasilnya rendah.

3.3. Pembibitan
Tanaman ubi jalar dapat diperbanyak secara generatif dengan biji dan secara vegetatif berupa stek batang atau stek pucuk. Perbanyakan tanaman secara generatif hanya dilakukan pada skala penelitian untuk menghasilkan varietas baru. Ada dua macam varietas yang ada saat praktek yaitu varietas cilembu dan varietas maja yang kami gunakan adalah varietas cilembu.
1)      Persyaratan Bibit
a)      Teknik perbanyakan tanaman ubi jalar yang sering dipraktekan adalah dengan stek batang atau stek pucuk. Bahan tanaman (bibit) berupa stek pucuk atau stek batang harus memenuhi syarat sebagai berikut:Bibit berasal dari varietas atau klon unggul.
b)      Bahan tanaman berumur 2 bulan atau lebih.
c)      Pertumbuhan tanaman yang akan diambil steknya dalam keadaan sehat, normal, tidak terlalu subur.
d)      Ukuran panjang stek batang atau stek pucuk antara 20-25 cm, ruas-ruasnya rapat dan buku-bukunya tidak berakar.
e)      Mengalami masa penyimpanan di tempat yang teduh selama 1-7 hari. Bahan tanaman (stek) dapat berasal dari tanaman produksi dan dari tunas-tunas ubi yang secara khusus disemai atau melalui proses penunasan. Perbanyakan tanaman dengan stek batang atau stek pucuk secara terus-menerus mempunyai kecenderungan penurunan hasil pada generasi-generasi berikutnya. Oleh karena itu, setelah 3-5 generasi perbanyakan harus diperbaharui dengan cara menanam atau menunaskan umbi untuk bahan perbanyakan.
2)      Penyiapan Bibit
Tata cara penyiapan bahan tanaman (bibit) ubi jalar dari tanaman produksi adalah sebagai berikut:
a)      Pilih tanaman ubi jalar yang sudah berumur 2 bulan atau lebih, keadaan pertumbuhannya sehat dan normal.
b)      Potong batang tanaman untuk dijadikan stek batang atau stek pucuk sepanjang 20-25 cm dengan menggunakan pisau yang tajam, dan dilakukan pada pagi hari.
c)      Kumpulkan stek pada suatu tempat, kemudian buang sebagian daun-daunnya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.
d)      Ikat bahan tanaman (bibit) rata-rata 100 stek/ikatan, lalu simpan di tempat yang teduh selama 1-7 hari dengan tidak bertumpuk.

3.4. Pengolahan Media Tanam
1.      Persiapan Penyiapan lahan
Pertumbuhan ubi membutuhkan media tumbuh yang gembur, beraerasi baik dan tidak tergenang. Oleh karena itu, ubi jalar ditanam dia atas guludan tanah di buat guludan antarpusat  3x1 m guludan. Tinggi guludaan berkisar 30-40 cm dan lebar guludan 60 cm diatas guludan di sebar pupuk kandang secukupnya satu minggu sebelum tanam ubi jalar sebaiknya dilakukan pada saat tanah tidak terlalu basah atau tidak terlalu kering agar strukturnya tidak rusak, lengket, atau keras.

3.5. Teknik Penanaman
1.      Penentuan Pola Tanam
Sistem tanam ubi jalar dapat dilakukan secara tunggal (monokultur) dan tumpang sari dengan kacang tanah.
a)      Sistem Monokultur
Ø  Buat larikan-larikan dangkal arah memanjang di sepanjang puncak guludan dengan cangkul sedalam 10 cm, atau buat lubang dengan tugal, jarak antar lubang 25-30 cm.
Ø  Buat larikan atau lubang tugal sejauh 7-10 cm di kiri dan kanan lubang tanam untuk tempat pupuk.
Ø  Tanamkan bibit ubi jalar ke dalam lubang atau larikan hingga angkal batang (setek) terbenam tanah 1/2-2/3 bagian, kemudian padatkan tanah dekat pangkal setek (bibit).
Ø  Masukkan pupuk dasar berupa urea
b)      Sistem Tumpang Sari
Tujuan sistem tumpang sari antara lain untuk meningkatkan produksi dan pendapatan per satuan luas lahan. Jenis tanaman yang serasi ditumpangsarikan dengan ubi jalar adalah kacang tanah. Tata cara penanaman sistem tumpang sari prinsipnya sama dengan sistem monokultur, hanya di antara barisan tanaman ubi jalar atau di sisi guludan ditanami kacang tanah. Jarak tanam ubi jalar 100 cm x 25-30 cm, dan jarak tanam kacang tanah 30 x 10 cm.
2.      Cara Penanaman                                                                                                     
Pemilihan bibit ubi jalar berupa stek pucuk sepanjang 25cm. Sebelum di tanam jumlah daun stek di kurangi untuk menkan penguapan.kemudian, Menggemburkan guludan yang telah di buat, Menghitung jarak tanam 20 cm antar tanaman  dengan menggunakan kenca, Stek di tanam dengan posisi miring menghadap arah matahari di atas guludan dengan 1/3 bagian bibit terbenam dalam tanah, Setelah stek tanaman ubi jalar di tanam kemudian tanah di sekitarnya agak di padatkan.

3.6. Pemeliharaan Tanaman
a)      Penyulaman
Selama 3 (tiga) minggu setelah ditanam, penanaman ubi jalar harus harus diamati kontinu, terutama bibit yang mati atau tumbuh secara abnormal. Bibit yang mati harus segera disulam. Cara menyulam adalah dengan mencabut bibit yang mati, kemudian diganti dengan bibit yang baru, dengan menanam sepertiga bagian pangkal setek ditimbun tanah.
Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, pada saat sinar matahari tidak terlalu terik dan suhu udara tidak terlalu panas. Bibit (setek) untuk penyulaman sebelumnya dipersiapkan atau ditanam ditempat yang teduh.
b)      Penyiangan
Penyiangan dilakuan dengan upaya pengendalian atau pengurangan gulma yang tumbuh diarel penanaman. Kehadiran gulma  diberantas karena dapat menurukan kuantitas dan kualitas hasil produksi gumla berperan sebagi kompetitor tanaman pokok .secara umum, gulma diareal tanaman ubi jalar dapat menjadi tiga golongan yaitu :
a)      Gulma rumput seperti rumput belulang ( Eleusin indica ), jajagoan  (Echinochloa colonum), kakawatan (cynodon dactilon).  Alang-alang  (Imperata cylindrical ),  lempuyang (panicium sp )
b)      Gulma teki - tekian seprti teki (Cyperus rotundus ), jeking kunyit (Cyperus iria ), teki gedah (Cyperus compessus )
c)      Gulma berdaun lebar seperti putrid malu (Mimosa invisa), babadotan  (Ageratum conyoides ), tolod (Alternanthera sessilis ).
d)      Tergantung perkembangannya, penyiangan gulma  dapat dilakukan 2-3 kali. Penyiangan I sebaiknya dilakukan sebelum susulan II dan bersamaan dengan pembubunan. Penyiangan II dapat dilakukan sebulan setelah penyiangan I dan penyiangan II dapat dilakukan jika di anggap perlu, yaitu pertumbuhan gulma terlihat subur dan lebat.
e)      Penyiangan dapat dilakukan dengan dua cara ,yaitu manual. penyiangan manual dilakukan dengan menggunakan tangan, cangkul atau alat lainnya.
f)       Gulma merupakan pesaing tanaman ubi jalar, terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan air, unsur hara, dan sinar matahaari. Oleh karena itu, gulma harus segera disiangi. Bersama-sama kegiatan penyiangan dilakukan pembumbunan, yaitu menggemburkan tanah guludan, kemudian ditimbunkan pada guludan tersebut.
c)       Pembubunan.
Untuk efisiensi tenaga. Biasanya pembumbuhan biasanya dilakukan bersamaan dengan peyiangan kedua. Tujuan pembumbunan yaitu untuk memperkokoh posisi batang sehingga tanaman tidak mudah rebah. Selain itu, pembunmbunan juga bertujuan untuk menutup akar yang bermunculan atau terbuka diatas permukaan tanah karena adnya aerasi dan untuk membuat pertumbuhan tanaman menjadi tegak atau kokoh. Pembumbunan dilakukan dengan cara menaikan atau menimbunkan tanah pada pokok tanaman, adapun tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman di uruk dengan cangkul, kemudian ditimbun dibarisan tanaman, dengan cara ini, akan terbentuk guludan yang  panjang Kegiatan pembumbunan juga bersamaan dengan waktu pemupukan kedua , yaitu pada saat umur dua minggu setelah tanam.           
d)       Pemupukan
Pemupukan pertama dilakuan seminggu setelah tanam dengan menggunakan Jenis pupuk yang diberikan pada tanaman adalah pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik  berupa, pupuk kandang, jerami yang diberikan pada lahan yang kurang subur. Dosisnya sekitar  5 g per tanaman atau sekitar 15-20 ton/ha . Pemupukan ubi jalar dilakukan  tiga kali yaitu : pemupukan pertama dengan pupuk phonska sebanyak 45 g untuk 15 tanaman ubi jalar yang ditanam. Pemupukan kedua dilakukan tiga minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk  phonska dan urea yang diletakan disamping (kanan – kiri) tanaman ubi jalar dengan membuat lubang untuk pupuk dengn jarak  10 cm dari tanaman ubi jalar , yaitu pupuk urea sebanyak 2 g per tanaman dan pupuk phonska sebanyak 7,5 g. Pemupukan bertujuan menggantikan unsur hara yang terangkut saat panen, menambah kesuburan tanah, dan menyediakan unsur hara bagi tanaman.
3.7. Hama dan Penyakit
v  Hama
a)      Penggerek Batang Ubi Jalar
Stadium hama yang merusak tanaman ubi jalar adalah larva (ulat). Cirinya adalah membuat lubang kecil memanjang (korek) pada batang hingga ke bagian ubi. Di dalam lubang tersebut dapat ditemukan larva (ulat).
Gejala: terjadi pembengkakan batang, beberapa bagian batang mudah patah, daun-daun menjadi layu, danakhirnya cabang-cabang tanaman akan mati.
Pengendalian:
(1) rotasi tanamanuntuk memutus daur atau siklus hama;
(2) pengamatan tanaman pada stadium umur muda terhadap gejala serangan hama: bila serangan hama >5 %, perlu dilakukan pengendalian secara kimiawi;
(3) pemotongan dan pemusnahan bagian tanaman yang terserang berat;
(4) penyemprotan dengan insektisida dan fungisida yaitu Decis 2,5 Ec dan Antracol 70 Wp. dengan konsentrasi yang dianjurkan.
b)      Hama Boleng atau Silas
Serangga dewasa hama ini (Cylas formicarius Fabr.) berupa kumbang kecil yang bagian sayap dan moncongnya berwarna biru, namun toraknya berwarna merah. Kumbang betina dewasa hidup pada permukaan daun sambil meletakkan telur di tempat yang terlindung (ternaungi). Telur menetas menjadi larva (ulat), selanjutnya ulat akan membuat gerekan (lubang kecil) pada batang atau ubi yang terdapat di permukaan tanah terbuka.
 Gejala: terdapat lubang-lubang kecil bekas gerekan yang tertutup oleh kotoran berwarna hijau dan berbau menyengat. Hama ini biasanya menyerang tanaman ubi jalar yang sudah berubi. Bila hama terbawa oleh ubi ke gudang penyimpanan, sering merusak ubi hingga menurunkan kuantitas dan kualitas produksi secara nyata. Pengendalian:
(1)  pergiliran atau rotasi tanaman dengan jenis tanaman yang tidak sefamili dengan ubi jalar, misalnya padi-ubi jalar-padi;
(2) pembumbunan atau penimbunan guludan untuk menutup ubi yang terbuka;
(3) pengambilan dan pemusnahan ubi yang terserang hama cukup berat;
(4) pengamatan/monitoring hama di pertanaman ubi jalar secara periodik: bila ditemukan tingkat serangan > 5 %, segera dilakukan tindakan pengendalian hama secara kimiawi;
(5) penyemprotan insektisida yang mangkus dan sangkil, seperti Decis 2,5 EC dan Antracol 70 Wp. dengan konsentrasi yang dianjurkan;
(6) penanaman jenis ubi jalar yang berkulit tebal dan bergetah banyak;
(7) pemanenan tidak terlambat untuk mengurangi tingkat kerusakan yang lebih berat.
v  Penyakit
a)      Kudis atau Scab
Penyebab : cendawan Elsinoe batatas.
Gejala : adanya benjolan pada tangkai sereta urat daun, dan daun-daun berkerut seperti kerupuk. Tingkat serangan yang berat menyebabkan daun tidak produktif dalam melakukan fotosintesis sehingga hasil ubi menurun bahkan tidak menghasilkan sama sekali.
Pengendalian :
 (1) rotasi tanaman untuk memutus siklus hidup penyakit;
(2) penanaman ubi jalar bervarietas tahan penyakit kudis, seperti daya dan gedang;
(3) kultur teknik budi daya secara intensif;
(4) penggunaan bahan tanaman (bibit) yang sehat.
b) Layu fusarium
Penyebab : jamur Fusarium oxysporum f. batatas.
Gejala : tanaman tampak lemas, urat daun menguning, layu, dan akhirnya mati. Cendawan fusarium dapat bertahan selama beberapa tahun dalam tanah. Penularan penyakit dapat terjadi melalui tanah, udara, air, dan terbawa oleh bibit.
Pengendalian:
(1) penggunaan bibit yang sehat (bebas penyakit);
(2) pergiliran /rotasi tanaman yang serasi di suatu daerah dengan tanaman yang bukan famili;
(3) penanaman jenis atau varietas ubi jalar yang tahan terhadap penyakit Fusarium.
.3.8. PANEN
Ciri dan Umur Panen
Tanaman ubi jalar dapat dipanen bila ubi-ubinya sudah tua (matang fisiologis). Ciri fisik ubi jalar matang, antara lain: bila kandungan tepungnya sudah maksimum, ditandai dengan kadar serat yang rendah dan bila direbus (dikukus) rasanya enak serta tidak berair. Penentuan waktu panen ubi jalar didasarkan atas umur tanaman. Jenis atau varietas ubi jalar berumur pendek (genjah) dipanen pada umur 3-3,5 bulan, sedangkan varietas berumur panjang (dalam) sewaktu berumur 4,5-5 bulan. Panen ubi jalar yang ideal dimulai pada umur 3 bulan, dengan penundaan paling lambat sampai umur 4 bulan. Panen pada umur lebih dari 4 bulan, selain resiko serangan hama boleng cukup tinggi, juga tidak akan memberikan kenaikan hasil ubi.
Cara Panen
Tata cara panen ubi jalar melalui tahapan sebagai berikut:
a) Tentukan pertanaman ubi jalar yang telah siap dipanen.
b) Potong (pangkas) batang ubi jalar dengan menggunakan parang atau sabit, kemudian batang-batangnya disingkirkan ke luar petakan sambil dikumpulkan.
c) Galilah guludan dengan cangkul hingga terkuak ubi-ubinya.
d) Ambil dan kumpulkan ubi jalar di suatu tempat pengumpulan hasil.
e) Bersihkan ubi dari tanah atau kotoran dan akar yang masih menempel.
f) Lakukan seleksi dan sortasi ubi berdasarkan ukuran besar dan kecil ubi secara terpisah dan warna kulit ubi yang seragam. Pisahkan ubi utuh dari ubi terluka ataupun terserang oleh hama atau penyakit.
g) Masukkan ke dalam wadah atau karung goni, lalu angkut ke tempat penampungan (pengumpulan) hasil.



BAB IV
KESIMPULAN


Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L) diduga berasal dari Benua Amerika.
Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika Tengah. Adapun cara penanaman Ubijalar adalah sebagai berikut:
·                     Pemilihan bibit ubi jalar berupa stek pucuk sepanjang 25cm
·                     Sebelum di tanam jumlah daun stek di kurangi untuk menekan penguapan.
·                     Menggemburkan guludan yang telah di buat
·                     Menghitung jarak tanam dengan menggunakan kenca
·                     Stek di tanam dengan posisi miring di atas guludan dengan 1/3 bagian bibibt terbenam dalam tanah
·                     Setelah stek tanaman ubi jalar di tanam kemudian tanah di sekitarnya agak di padatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar