Kamis, 17 Maret 2011

terung

BAB I
PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang
Terung ( Solanum melongena L ) termasuk famili Solanaceae,Tanaman Terung berbentuk perdu ,tanaman ini berakara tunggang dengan akar samping yang dangkal , batangnya bercabang banyak dan berbulu agak kasar.batangnya agak keras dan lebih kekar dari batang tomat.
Terung termsuk tanaman sayuran dataran rendah semusim.terung berbungan sempurna dengan benang sarinya tidak berlekatan  ( lepas ) jumlah bunga terung dalam satu tandan banyak .umumny bunganya berwarna ungu ,tetapi ada pula yang berwarna putih .sementara buahnya tunggal,tetapi ada pula varietas terung yang buahnya antara 2 – 3 setiap tandan.bentuk buahnya beraneka ragam , diantaranya bulat, lonjong atau bulat panjang, warna buahnya ungu tetapi adapula yang berwarna putih dan hijau bergaris putih ,setelah tua, buah berwarna kekuningan dan berbiji banyak. Daging buah terung kenyal , tidak berair seperti tomat.di dalamnya mengandung vitamin A, vitamin B dan Vitamin C .

1.2.Tujuan Praktikum
 Agar Mahasiswa dapat mengaplikasikan teknik budidaya tanaman semusim salah satunya yaitu terung.

1.3.Pelaksanaan Praktikum
Adapun kegiatan praktek Dilaksanakan Pada :
Tanggal                 : 08 desember 2010 ,
Tempat                  : toengas
waktu kegiatan      :  08.00 sampai dengan selesai


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Tanaman terung hibrida berbentuk panjang yang rapuh dengan pertumbuhan yang cepat dan tinggi dapat mencapai 2,5 meter. Tanaman ini mulai berproduksi pada umur 18 bulan setelah tanam hingga umur 11-12 tahun, walaupun setelah 5-6 tahun produksinya akan menurun. Pemanenan dilakukan secara bertahap karena kemasakan buah tidak bersamaan. Terung belanda bersifat non-klimakterik sehingga buah mentah yang dipanen tidak akan mengalami kematangan Indikator kematangan buah yang akan dipanen menurut Kader (2001) adalah terbentuknya warna merah atau kuning secara penuh, bergantung pada kultivarnya, atau berumur 21-24 minggu setelah penyerbukan.
Terung belanda bersifat non-klimakterik dengan produksi CO2 (10 -12 ml CO2/kg/jam) pada suhu 20oC, pH berkisar antara 3,17 – 3,80, relatif humidity optimal antara 90-95 %, etilen yang dihasilkan termasuk rendah yaitu kurang dari 0,1 μL/kg/jam pada suhu 20oC dan tingkat 0sensitivitasnya terhadap perlakuan etilen tergolong sedang ,Terung hidup di daerah pegunungan pada ketinggian 500 hingga 1000 meter di atas permukaan laut dengan suhu 20 hingga 27oC. Di dataran rendah, pohon terung belanda tidak mampu berbunga, sedangkan udara sejuk dapat mendorong pembungaan. Oleh karena itu, tanaman ini berubah matang pada musim dingin di daerah subtropik, dan jika ditanam di daerah tropik buah matang sesudah terjadi udara dingin  terung mulai berbunga dan menghasilkan buah setelah mencapai umur 2 bulan dan baru dapat dipanen pada saat umur ± 3 bulan setelah muncul bunga. Buah yang siap dipanen ditandai dengan kulit buah berwarna merah kekuningan atau ungu dengan tekstur agak lunak bila ditekan dengan jari tangan relatif berbau harum.
Buah ini perlu dipanen pada saat masak optimal, artinya buah telah berwarna kuning meskipun belum penuh. Buah tersebut perlu disimpan dalam wadah dan jangan ditumpuk supaya tidak terjadi kumpulan panas di antara buahnya, karena masih terjadi proses respirasi lanjutan. Di dalam buah terdapat gula, oksigen yang terlarut dalam air. Pada saat penyimpanan gula yang ada di dalam jaringan akan diubah dengan reaksi sebagai berikut :
C6H12O6 + O2 6CO2 + 6H2O + energi.
Pada proses tersebut dikeluarkan gas CO2, H2O dan energi atau panas. Meskipun gula di dalam buah terung belanda tidak banyak tetapi bila buah ditumpuk akan terjadi akumulasi panas, air dan gas yang menyebabkan buah-buah tersebut masak, lunak dan bila luka maka akan cepat membusuk .
Penyimpanan dalam wadah yang ada aliran udaranya memungkinkan panas, gas dan air akan keluar sehingga tidak terjadi kerusakan. Bila akan diolah lebih lanjut dalam jumlah yang banyak maka perlu dilakukan teknik penyimpanan yang benar untuk mencegah kehilangan senyawa-senyawa potensial dalam buah terung .
Senyawa-senyawa potensial ini mempunyai kandungan gizi dan vitamin yang sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia seperti antosianin, karotenoid,  Terung juga sumber vitamin C, yang berfungsi sebagai antioksidan karena menjaga kesehatan sel, meningkatkan penyerapan zat besi, dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Bagi pria, antioksidan ini memperbaiki mutu sperma dengan cara mencegah radikal bebas merusak lapisan pembungkus sperma. Di samping sebagai antioksidan, vitamin C berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan pembuluh kapiler, gigi dan gusi.
kandungan vitamin C pada terung belanda cukup untuk pencegahan penyakit , Mineral penting seperti potasium, fosfor dan magnesium mampu menjaga dan memelihara kesehatan. Serat yang tinggi di dalam terung belanda bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit / konstipasi. Terung Belanda mengandung antosianin yang termasuk ke dalam golongan flavanoid yang merupakan salah satu jenis antioksidan. Serat yang tinggi di dalam terong belanda bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit/konstipasi .
Terung selain kaya akan air juga mengandung provitamin A yang bagus untuk kesehatan mata dan vitamin C untuk mengobati sariawan dan meningkatkan daya tahan tubuh.










BAB III
PEBAHASAN


3.1. Syarat Pertumbuhan
ü  Dapat tumbuh didataran rendah tinggi.
ü  Suhu udara 22 - 30o C
ü  Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3
ü   Sinar matahari harus cukup
ü  Cocok ditanam musim kemarau

3.2.  Pengolahan Lahan
Pengolaha tanah pertama-tama yang harus dilakukan adalah membuang rumput-rumput yang ada dilahan, pengolahan tanah dilakukan dengan cara membalik tanah dan memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah yang gembur untuk memperbaiki aerasi. Tanah yang akan ditanami (calon tempat barisan tanaman) dicangkul sedalam 15-30 cm, kemudian diratakan. Tanah yang keras memerlukan pengolahan yang lebih banyak. Pertama-tama tanah dicangkul lalu diratakan Salah satu kegaitan penyiapan lahan untuk tanaman terung adalah pengolahan tanah, pengolahan tanah bertujuan untuk menggemburkan tanah, memperbaiki draenase, aerase dan mematikan bibit penyakit.
Sebaiknya tidak menggunakan lahan bekas pertanaman solanaceae. Olah tanah sebaiknya 1 minggu sebelum tanam supaya kadar oksigen dalam tanah bagus, Bersihkan dari rumput, cangkul tanah 15 - 30 cm. Haluskan tanah sambil membentuk bedengan selebar 3m – 3m dengan jarak antar bedengan 50 cm.Tanah dibajak, digaru dan diratakan.Sisa-sisa gulma dibenamkan.Buat saluran air atau drainase  dengan jarak sekitar 50 cm.Tanah dikeringanginkan selama 7 hari atau  seminggu baru ditanam benih terung Sebarkan pupuk kandang secukupnya disebar secara  merata dengan tanah.
3.3. Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
·         Jarak tanam pada penanaman dengan membuat tugalan berkisar antara 5 – 10 cm. Jarak tanam yang biasa dipakai adalah 50 cm x50 cm
·         Jarak tanam hendaknya teratur, agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Jarak tanam terung tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan sifat tanaman yang bersangkutan. Pada tanah yang subur, jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya pada tanah tandus jarak tanam dapat dirapatkan.
·         Buat formula untuk campuran media dalam coblakan yang di dalamnya terdapat pupuk kandang atau jerami, adapun formulanya adalah furadan 7gr dan pupuk phonska 35gr campurkan merata.
·         Bukalah coblakan dengan menggunakan cangkul sampai pupuk kandang terbuka, masukan formula phonska dan Furadan pada setiap Coblakan,aduk dengan menggunakan cangkul sampai tercampur antara formula dengan pupuk kandang
·         .Buatlah lubang tanam untuk bibit tanaman terung yang sudah disiapkan  dengan menggunakan kokeran.
·         Masukanlah bibit terung tersebut sambil menggunting daun pisang tanpa mmbuangnya, kubur dengan tanah , padatkan sampai media kokeran tertutup , hal ini bertujuan untuk mencegah adanya O2 dan CO2 dalam kokeran yang akan mengakibatkan bibit tanaman terung mati.
·         Lakukan penanaman 1  bibit tanaman terung hasil cabutan pada satu coblakan
3.4. Pemeliharaan
1.      Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada tanaman yang tidak tumbuh atau mati Sulamlah tanam yang mati satu minggu setelah tanam atau maksimal 15 hari setelah tanam penyulaman dilakukan agar jumlah tanaman per satuan luas akan tetap optimum sehingga target produksi akan tetap tercapai.
2.      Pemasangan ajir. (Turus )
- Pasanglah ajir dilakukan seawal mungkin agar tidak menganggu perakaran.
- Ajir  secara individu dekat batang tanaman.
3.      Penyiangan
Penyiangan dilakuan dengan upaya pengendalian atau pengurangan gulma yang tumbuh diarel penanaman. Kehadiran gulma  diberantas karena dapat menurukan kuantitas dan kualitas hasil produksi gumla berperan sebagi kompetitor tanaman pokok .secara umum, gulma diareal tanaman jagung dapat menjadi tiga golongan yaitu :
1)      Gulma rumput seperti rumput belulang ( Eleusin indica ), jajagoan  (Echinochloa colonum), kakawatan (cynodon dactilon).  Alang-alang  (Imperata cylindrical ),  lempuyang (panicium sp )
2)      Gulma teki - tekian seprti teki (Cyperus rotundus ), jeking kunyit (Cyperus iria ), teki gedah (Cyperus compessus )
3)      Gulma berdaun lebar seperti putrid malu (Mimosa invisa), babadotan  (Ageratum conyoides ), tolod (Alternanthera sessilis ).
Tergantung perkembangannya, penyiangan gulma  dapat dilakukan 2-3 kali. Penyiangan I sebaiknya dilakukan sebelum susulan II dan bersamaan dengan pembubunan. Penyiangan II dapat dilakukan sebulan setelah penyiangan I dan penyiangan II dapat dilakukan jika di anggap perlu, yaitu pertumbuhan gulma terlihat subur dan lebat.
Penyiangan dapat dilakukan dengan dua cara ,yaitu manual dan kimia. Penyiangan manual dilakukan dengan menggunakan tangan, cangkulatau alat lainnya, sedangkan cara kimia dilakukan dengan dengan menggunakan herbisida.
4.      Pemangkasan (perempelan)
- Pembuangan daun-daun yang sudah menguning
- Patahkan tunas liar dengan tangan atau gunting atau pisau tajam.
- Selain tunas liar, perempelan juga dilakukan terhadap bunga pertama.
5.      Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada berbarengan dengan tanam pupuk yang di gunakan                          phoska 7,5g pertanaman,pemupukan ke kedua dilakukan satu minggu setelah tanam dengan menggunaka pupuk phonska 7,5g per libang tanam dan pemupuka ke ketiga dilakukan setelah tiga minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk phonska sebanyak 90 g  kiri tanaman dan za sebanyak 135 g  kanan tanaman  dengan jarak 10 cm dari tanaman.      

Foto019.jpg
Pemupukan terung

3.5. Pengendalian Hama dan Penyakit
a)      Hama
1)      Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja.
Cara pengendalian : kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, pencegahan dengan  antracol  atau decis  setiap 1-2 minggu sekali.
2)       kutu daun (Aphis spp )
Menerang dengan menghisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun yang masih muda daun tidak normal keriput, keriting dan menggulung sebagai vector atau perantara virus.
 Cara pengendalian : mengatur waktu tanam dan pergilirn tanaman, pencegahan dengan penyemprotan Antracol 70 Wp dan Decis 2,5 Ec.
3)      Ulat buah (Helicoverpa armigera hubn )
Bersipat polifag menyerang buah dengan cara mengigit dan melubanginya sehingga bentuk buah tidak normal dan mudah terserang busuk buah.
Cara pengendalian: kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam dan sanitasi kebun pencegahan semprot dengan Antracol 70Wp dan Decis 2,5 Ec.

a)      Penyakit
1)      Bercak daun
Penyebab        : jamur cecospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
Gejala              : bercak- bercak kelabu kecoklatan atau hitam pada daun.
2)      Layu bakteri
Penyebab : Bakteri pseudomonas solanacearum
Bisa hidup lama dalam tanah, serangaan hebat pada temperature cukup tinggi
Gejala : serangan terjadi kelayuan, seluruh tanaman secara mendadak.
3)       Busuk Buah
Penyebab : jamur phythopthora sp, Phomopsis vexans, phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
Prinsip pokok hama dan penyakit meliputi pengelolaan ekosistem pertania dengan cara bercocok tanam yaitu meliputi : pemakaian bibit sehat dan varetas resisten, anitasi kebun, pemupukanberimbang dan tumpangsari.Penerapan pengendalian non kimiawi seperti secara fisik mekanik, genetis dan lain-lainnya.Penggunaan pestisida secara selektif berdasarkan hasil pemantauan dan analisis ekosistem.












BAB IV
KESIMPULAN
  Terung ( Solanum melongena L ) termasuk famili Solanaceae,Tanaman Terung berbentuk perdu ,tanaman ini berakara tunggang dengan akar samping yang dangkal , batangnya bercabang banyak dan berbulu agak kasar.batangnya agak keras dan lebih kekar dari batang tomat, adapun cara .Penanaman terung adalah sebagai berikut:
  • Langka pertama dengan membuat formula untuk campuran media dalam coblakan yang di dlamnya terdapat pupuk kandang atau jerami, adapun formulanya adaah furadan 7gr dan pupuk phonska 35gr campurkan merata.
  • Bukacoblakan denga menggunakan cangkul sampai pupuk kandang terbuka, masukan formula phonska dan Furadan pada setiap Coblakan,aduk dengan menggunakan cangkul sampai tercampur antara formula dengan pupuk kandang
  • .Buatlah lubang tana untuk bibit terung yang sudah disiapkan  dengan menggunakan kokeran.
  • Masukan bibit terung tersebut sambilmenggunting daun pisang tanpa mmbuangnya, kubur dengan tanah , padatkan sampai media kokeran tertutup , hal ini bertujuan untuk mencegah adanya O2 dan CO2 dalam kokeran yang akan mengakibatkan bibit terung mati.
  • Lakukan penanaman 1 kokeran bibit terung pada satu coblakan yang tersedia.

2 komentar:

  1. PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

    menyediakan RHIZOBIUM untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

    BalasHapus
  2. PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO

    menyediakan RHIZOBIUM untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www.tokopedia.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro

    BalasHapus