Kamis, 17 Maret 2011

terung

BAB I
PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang
Terung ( Solanum melongena L ) termasuk famili Solanaceae,Tanaman Terung berbentuk perdu ,tanaman ini berakara tunggang dengan akar samping yang dangkal , batangnya bercabang banyak dan berbulu agak kasar.batangnya agak keras dan lebih kekar dari batang tomat.
Terung termsuk tanaman sayuran dataran rendah semusim.terung berbungan sempurna dengan benang sarinya tidak berlekatan  ( lepas ) jumlah bunga terung dalam satu tandan banyak .umumny bunganya berwarna ungu ,tetapi ada pula yang berwarna putih .sementara buahnya tunggal,tetapi ada pula varietas terung yang buahnya antara 2 – 3 setiap tandan.bentuk buahnya beraneka ragam , diantaranya bulat, lonjong atau bulat panjang, warna buahnya ungu tetapi adapula yang berwarna putih dan hijau bergaris putih ,setelah tua, buah berwarna kekuningan dan berbiji banyak. Daging buah terung kenyal , tidak berair seperti tomat.di dalamnya mengandung vitamin A, vitamin B dan Vitamin C .

1.2.Tujuan Praktikum
 Agar Mahasiswa dapat mengaplikasikan teknik budidaya tanaman semusim salah satunya yaitu terung.

1.3.Pelaksanaan Praktikum
Adapun kegiatan praktek Dilaksanakan Pada :
Tanggal                 : 08 desember 2010 ,
Tempat                  : toengas
waktu kegiatan      :  08.00 sampai dengan selesai


















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Tanaman terung hibrida berbentuk panjang yang rapuh dengan pertumbuhan yang cepat dan tinggi dapat mencapai 2,5 meter. Tanaman ini mulai berproduksi pada umur 18 bulan setelah tanam hingga umur 11-12 tahun, walaupun setelah 5-6 tahun produksinya akan menurun. Pemanenan dilakukan secara bertahap karena kemasakan buah tidak bersamaan. Terung belanda bersifat non-klimakterik sehingga buah mentah yang dipanen tidak akan mengalami kematangan Indikator kematangan buah yang akan dipanen menurut Kader (2001) adalah terbentuknya warna merah atau kuning secara penuh, bergantung pada kultivarnya, atau berumur 21-24 minggu setelah penyerbukan.
Terung belanda bersifat non-klimakterik dengan produksi CO2 (10 -12 ml CO2/kg/jam) pada suhu 20oC, pH berkisar antara 3,17 – 3,80, relatif humidity optimal antara 90-95 %, etilen yang dihasilkan termasuk rendah yaitu kurang dari 0,1 μL/kg/jam pada suhu 20oC dan tingkat 0sensitivitasnya terhadap perlakuan etilen tergolong sedang ,Terung hidup di daerah pegunungan pada ketinggian 500 hingga 1000 meter di atas permukaan laut dengan suhu 20 hingga 27oC. Di dataran rendah, pohon terung belanda tidak mampu berbunga, sedangkan udara sejuk dapat mendorong pembungaan. Oleh karena itu, tanaman ini berubah matang pada musim dingin di daerah subtropik, dan jika ditanam di daerah tropik buah matang sesudah terjadi udara dingin  terung mulai berbunga dan menghasilkan buah setelah mencapai umur 2 bulan dan baru dapat dipanen pada saat umur ± 3 bulan setelah muncul bunga. Buah yang siap dipanen ditandai dengan kulit buah berwarna merah kekuningan atau ungu dengan tekstur agak lunak bila ditekan dengan jari tangan relatif berbau harum.
Buah ini perlu dipanen pada saat masak optimal, artinya buah telah berwarna kuning meskipun belum penuh. Buah tersebut perlu disimpan dalam wadah dan jangan ditumpuk supaya tidak terjadi kumpulan panas di antara buahnya, karena masih terjadi proses respirasi lanjutan. Di dalam buah terdapat gula, oksigen yang terlarut dalam air. Pada saat penyimpanan gula yang ada di dalam jaringan akan diubah dengan reaksi sebagai berikut :
C6H12O6 + O2 6CO2 + 6H2O + energi.
Pada proses tersebut dikeluarkan gas CO2, H2O dan energi atau panas. Meskipun gula di dalam buah terung belanda tidak banyak tetapi bila buah ditumpuk akan terjadi akumulasi panas, air dan gas yang menyebabkan buah-buah tersebut masak, lunak dan bila luka maka akan cepat membusuk .
Penyimpanan dalam wadah yang ada aliran udaranya memungkinkan panas, gas dan air akan keluar sehingga tidak terjadi kerusakan. Bila akan diolah lebih lanjut dalam jumlah yang banyak maka perlu dilakukan teknik penyimpanan yang benar untuk mencegah kehilangan senyawa-senyawa potensial dalam buah terung .
Senyawa-senyawa potensial ini mempunyai kandungan gizi dan vitamin yang sangat penting bagi kesehatan tubuh manusia seperti antosianin, karotenoid,  Terung juga sumber vitamin C, yang berfungsi sebagai antioksidan karena menjaga kesehatan sel, meningkatkan penyerapan zat besi, dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh. Bagi pria, antioksidan ini memperbaiki mutu sperma dengan cara mencegah radikal bebas merusak lapisan pembungkus sperma. Di samping sebagai antioksidan, vitamin C berfungsi menjaga dan memelihara kesehatan pembuluh kapiler, gigi dan gusi.
kandungan vitamin C pada terung belanda cukup untuk pencegahan penyakit , Mineral penting seperti potasium, fosfor dan magnesium mampu menjaga dan memelihara kesehatan. Serat yang tinggi di dalam terung belanda bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit / konstipasi. Terung Belanda mengandung antosianin yang termasuk ke dalam golongan flavanoid yang merupakan salah satu jenis antioksidan. Serat yang tinggi di dalam terong belanda bermanfaat untuk mencegah kanker dan sembelit/konstipasi .
Terung selain kaya akan air juga mengandung provitamin A yang bagus untuk kesehatan mata dan vitamin C untuk mengobati sariawan dan meningkatkan daya tahan tubuh.










BAB III
PEBAHASAN


3.1. Syarat Pertumbuhan
ü  Dapat tumbuh didataran rendah tinggi.
ü  Suhu udara 22 - 30o C
ü  Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3
ü   Sinar matahari harus cukup
ü  Cocok ditanam musim kemarau

3.2.  Pengolahan Lahan
Pengolaha tanah pertama-tama yang harus dilakukan adalah membuang rumput-rumput yang ada dilahan, pengolahan tanah dilakukan dengan cara membalik tanah dan memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah yang gembur untuk memperbaiki aerasi. Tanah yang akan ditanami (calon tempat barisan tanaman) dicangkul sedalam 15-30 cm, kemudian diratakan. Tanah yang keras memerlukan pengolahan yang lebih banyak. Pertama-tama tanah dicangkul lalu diratakan Salah satu kegaitan penyiapan lahan untuk tanaman terung adalah pengolahan tanah, pengolahan tanah bertujuan untuk menggemburkan tanah, memperbaiki draenase, aerase dan mematikan bibit penyakit.
Sebaiknya tidak menggunakan lahan bekas pertanaman solanaceae. Olah tanah sebaiknya 1 minggu sebelum tanam supaya kadar oksigen dalam tanah bagus, Bersihkan dari rumput, cangkul tanah 15 - 30 cm. Haluskan tanah sambil membentuk bedengan selebar 3m – 3m dengan jarak antar bedengan 50 cm.Tanah dibajak, digaru dan diratakan.Sisa-sisa gulma dibenamkan.Buat saluran air atau drainase  dengan jarak sekitar 50 cm.Tanah dikeringanginkan selama 7 hari atau  seminggu baru ditanam benih terung Sebarkan pupuk kandang secukupnya disebar secara  merata dengan tanah.
3.3. Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
·         Jarak tanam pada penanaman dengan membuat tugalan berkisar antara 5 – 10 cm. Jarak tanam yang biasa dipakai adalah 50 cm x50 cm
·         Jarak tanam hendaknya teratur, agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Jarak tanam terung tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan sifat tanaman yang bersangkutan. Pada tanah yang subur, jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya pada tanah tandus jarak tanam dapat dirapatkan.
·         Buat formula untuk campuran media dalam coblakan yang di dalamnya terdapat pupuk kandang atau jerami, adapun formulanya adalah furadan 7gr dan pupuk phonska 35gr campurkan merata.
·         Bukalah coblakan dengan menggunakan cangkul sampai pupuk kandang terbuka, masukan formula phonska dan Furadan pada setiap Coblakan,aduk dengan menggunakan cangkul sampai tercampur antara formula dengan pupuk kandang
·         .Buatlah lubang tanam untuk bibit tanaman terung yang sudah disiapkan  dengan menggunakan kokeran.
·         Masukanlah bibit terung tersebut sambil menggunting daun pisang tanpa mmbuangnya, kubur dengan tanah , padatkan sampai media kokeran tertutup , hal ini bertujuan untuk mencegah adanya O2 dan CO2 dalam kokeran yang akan mengakibatkan bibit tanaman terung mati.
·         Lakukan penanaman 1  bibit tanaman terung hasil cabutan pada satu coblakan
3.4. Pemeliharaan
1.      Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila ada tanaman yang tidak tumbuh atau mati Sulamlah tanam yang mati satu minggu setelah tanam atau maksimal 15 hari setelah tanam penyulaman dilakukan agar jumlah tanaman per satuan luas akan tetap optimum sehingga target produksi akan tetap tercapai.
2.      Pemasangan ajir. (Turus )
- Pasanglah ajir dilakukan seawal mungkin agar tidak menganggu perakaran.
- Ajir  secara individu dekat batang tanaman.
3.      Penyiangan
Penyiangan dilakuan dengan upaya pengendalian atau pengurangan gulma yang tumbuh diarel penanaman. Kehadiran gulma  diberantas karena dapat menurukan kuantitas dan kualitas hasil produksi gumla berperan sebagi kompetitor tanaman pokok .secara umum, gulma diareal tanaman jagung dapat menjadi tiga golongan yaitu :
1)      Gulma rumput seperti rumput belulang ( Eleusin indica ), jajagoan  (Echinochloa colonum), kakawatan (cynodon dactilon).  Alang-alang  (Imperata cylindrical ),  lempuyang (panicium sp )
2)      Gulma teki - tekian seprti teki (Cyperus rotundus ), jeking kunyit (Cyperus iria ), teki gedah (Cyperus compessus )
3)      Gulma berdaun lebar seperti putrid malu (Mimosa invisa), babadotan  (Ageratum conyoides ), tolod (Alternanthera sessilis ).
Tergantung perkembangannya, penyiangan gulma  dapat dilakukan 2-3 kali. Penyiangan I sebaiknya dilakukan sebelum susulan II dan bersamaan dengan pembubunan. Penyiangan II dapat dilakukan sebulan setelah penyiangan I dan penyiangan II dapat dilakukan jika di anggap perlu, yaitu pertumbuhan gulma terlihat subur dan lebat.
Penyiangan dapat dilakukan dengan dua cara ,yaitu manual dan kimia. Penyiangan manual dilakukan dengan menggunakan tangan, cangkulatau alat lainnya, sedangkan cara kimia dilakukan dengan dengan menggunakan herbisida.
4.      Pemangkasan (perempelan)
- Pembuangan daun-daun yang sudah menguning
- Patahkan tunas liar dengan tangan atau gunting atau pisau tajam.
- Selain tunas liar, perempelan juga dilakukan terhadap bunga pertama.
5.      Pemupukan
Pemupukan dilakukan pada berbarengan dengan tanam pupuk yang di gunakan                          phoska 7,5g pertanaman,pemupukan ke kedua dilakukan satu minggu setelah tanam dengan menggunaka pupuk phonska 7,5g per libang tanam dan pemupuka ke ketiga dilakukan setelah tiga minggu setelah tanam dengan menggunakan pupuk phonska sebanyak 90 g  kiri tanaman dan za sebanyak 135 g  kanan tanaman  dengan jarak 10 cm dari tanaman.      

Foto019.jpg
Pemupukan terung

3.5. Pengendalian Hama dan Penyakit
a)      Hama
1)      Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja.
Cara pengendalian : kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, pencegahan dengan  antracol  atau decis  setiap 1-2 minggu sekali.
2)       kutu daun (Aphis spp )
Menerang dengan menghisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun yang masih muda daun tidak normal keriput, keriting dan menggulung sebagai vector atau perantara virus.
 Cara pengendalian : mengatur waktu tanam dan pergilirn tanaman, pencegahan dengan penyemprotan Antracol 70 Wp dan Decis 2,5 Ec.
3)      Ulat buah (Helicoverpa armigera hubn )
Bersipat polifag menyerang buah dengan cara mengigit dan melubanginya sehingga bentuk buah tidak normal dan mudah terserang busuk buah.
Cara pengendalian: kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam dan sanitasi kebun pencegahan semprot dengan Antracol 70Wp dan Decis 2,5 Ec.

a)      Penyakit
1)      Bercak daun
Penyebab        : jamur cecospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
Gejala              : bercak- bercak kelabu kecoklatan atau hitam pada daun.
2)      Layu bakteri
Penyebab : Bakteri pseudomonas solanacearum
Bisa hidup lama dalam tanah, serangaan hebat pada temperature cukup tinggi
Gejala : serangan terjadi kelayuan, seluruh tanaman secara mendadak.
3)       Busuk Buah
Penyebab : jamur phythopthora sp, Phomopsis vexans, phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.
Prinsip pokok hama dan penyakit meliputi pengelolaan ekosistem pertania dengan cara bercocok tanam yaitu meliputi : pemakaian bibit sehat dan varetas resisten, anitasi kebun, pemupukanberimbang dan tumpangsari.Penerapan pengendalian non kimiawi seperti secara fisik mekanik, genetis dan lain-lainnya.Penggunaan pestisida secara selektif berdasarkan hasil pemantauan dan analisis ekosistem.












BAB IV
KESIMPULAN
  Terung ( Solanum melongena L ) termasuk famili Solanaceae,Tanaman Terung berbentuk perdu ,tanaman ini berakara tunggang dengan akar samping yang dangkal , batangnya bercabang banyak dan berbulu agak kasar.batangnya agak keras dan lebih kekar dari batang tomat, adapun cara .Penanaman terung adalah sebagai berikut:
  • Langka pertama dengan membuat formula untuk campuran media dalam coblakan yang di dlamnya terdapat pupuk kandang atau jerami, adapun formulanya adaah furadan 7gr dan pupuk phonska 35gr campurkan merata.
  • Bukacoblakan denga menggunakan cangkul sampai pupuk kandang terbuka, masukan formula phonska dan Furadan pada setiap Coblakan,aduk dengan menggunakan cangkul sampai tercampur antara formula dengan pupuk kandang
  • .Buatlah lubang tana untuk bibit terung yang sudah disiapkan  dengan menggunakan kokeran.
  • Masukan bibit terung tersebut sambilmenggunting daun pisang tanpa mmbuangnya, kubur dengan tanah , padatkan sampai media kokeran tertutup , hal ini bertujuan untuk mencegah adanya O2 dan CO2 dalam kokeran yang akan mengakibatkan bibit terung mati.
  • Lakukan penanaman 1 kokeran bibit terung pada satu coblakan yang tersedia.

Selasa, 15 Maret 2011

kedelai

BAB
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
            Kebutuhan kedelai di Indonesia setiap tahun selalu meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perbaikan pendapatan perkapita. Oleh karena itu, diperlukan suplai kedelai tambahan yang harus diimpor karena produksi dalam negeri belum dapat mencukupi kebutuhan tersebut. Lahan budidaya kedelai pun diperluas dan produktivitasnya ditingkatkan. Untuk pencapaian usaha tersebut, diperlukan pengenalanmengenai tanaman kedelai yang lebih mendalam.
       Kedelai merupakan tanaman asli Daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antarnegara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedalai juga ikut tersebar ke berbagai negara tujuan perdagangan tersebut, yaitu Jepang, Korea, Indonesia, India, Australia, dan Amerika. Kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16. Awal mula penyebaran dan pembudidayaan kedelai yaitu di Pulau Jawa, kemudian berkembang ke Bali, Nusa Tenggara, dan pulaupulau lainnya.
Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja dan Soja max. Namun pada tahun 1948 telah disepakati bahwa nama botani yang dapat diterima dalam istilah ilmiah, yaitu Glycine max (L.) Merill..Manfaat Kacang Kedelai
Kacang kedelai yang diolah menjadi tepung kedelai secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 kelompok manfaat utama, yaitu: olahan dalam bentuk protein kedelai dan minyak kedelai. Dalam bentuk protein kedelai dapat digunakan sebagai bahan industri makanan yang diolah menjadi: susu, vetsin, kue-kue, permen dan daging nabati serta sebagai bahan industri bukan makanan seperti : kertas, cat cair, tinta cetak dan tekstil.
Sedangkan olahan dalam bentuk minyak kedelai digunakan sebagai bahan industri makanan dan non makanan. Industri makanan dari minyak kedelai yang digunakan sebagai bahan industri makanan berbentuk gliserida sebagai bahan untuk pembuatan minyak goreng, margarin dan bahan lemak lainnya. Sedangkan dalam bentuk lecithin dibuat antara lain: margarin, kue, tinta, kosmetika, insectisida dan farmasi.
Di salah satu negara bagian Amerika Serikat, terdapat areal pertumbuhan kedelai yang sangat luas sehingga menghasilkan 57 % produksi kedelai dunia. Di Indonesia, saat ini kedelai banyak ditanam di dataran rendah yang tidak banyak mengandung air, seperti di pesisir Utara Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Utara (Gorontalo), Lampung, Sumatera Selatan dan Bali.
Kedelai merupakan komoditas pangan penghasil protein nabati yang sangat penting karena gizinya, aman dikonsumsi, dan harganya yang relatif murah dibandingkan dengan sumber protein hewani. Di Indonesia, kedelai umunnya dikonsumsi dalam bentuk pangan olahan seperti tahu, tempe, susu kedelai dan berbagai bentuk makanan ringan.
Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik. Pertumbuhan akar tunggang lurus masuk ke dalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar – akar cabang terdapat bintil – bintil akar berisi bakteri Rhizobium jafonicum, yang mempunyai kemampuan mengikat zat lemas bebas (N2) dari udara yang kemudian dipergunakan untuk menyuburkan tanah .
Batang kedelai berasal dari poros janin sedangkan bagian atas poros berakhir dengan epikotil yang amat pendek dan hypokotil merupakan bagian batang kecambah. Bagian batang kecambah di bagian atas kotyledon adalah epicotyl. Titik tumbuh epikotyl akan membentuk daun dan kuncup ketiak. Batang dapat membentuk 3–6 cabang, berbentuk semak dengan tinggi 30–100 cm. Pertumbuhan batang dibedakan atas tipe diterminate dan indeterminate .
Daun kedelai merupakan daun majemuk yang terdiri dari tiga helai anak daun dan umumnya berwarna hijau muda atau hijau kekuning – kuningan. Bentuk daun ada yang oval, juga ada yang segitiga. Warna dan bentuk daun kedelai ini tergantung pada varietas masing – masing. Pada saat tanaman kedelai itu sudah tua, maka daun – daunnya mulai rontok .
Daun sebagai organ fotosintesis sangat berpengaruh pada fotosintat berupa gula reduksi. Fotosintat berupa gula diproduksi sebagai sumber energi untuk tanaman (akar, batang, daun) serta diakumulasikan dalam buah, biji atau organ penimbun lain (sink), hasil fotosintesis yang tertimbun dalam bagianvegetatif sebagian dimobilisasikan kebagian generatif (polong). Hasil fotosintesis dibagian vegetatif tersimpan dalam berat kering biji tanaman .
Tanaman kedelai memiliki bunga sempurna, yaitu dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik). Bunga berwarna ungu atau putih. Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong. Di Indonesia tanaman kedelai mulai berbunga pada umur 30–50 hari .
Biji kedelai berbentuk polong, setiap polong berisi 1–4 biji. Biji umumnya berbentuk bulat atau bulat pipih sampai bulat lonjong. Ukuran biji berkisar antara 6 – 30g/100 biji, ukuran biji diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu biji kecil (6–10 g/100 biji), biji sedang (11–12 g/100 biji) dan biji besar (13 g atau lebih/100 biji). Warna biji bervariasi antara kuning, hijau, coklat dan hitam .
Biji – biji kedelai berkeping dua terbungkus kulit biji (lesta) dan tidakmengandung jaringan endosperm. Embrio terbentuk di antara keping biji. Bentuk biji pada umumnya bulat lonjong, tetapi ada yang bundar dan bulat agak pipih,dengan besar dan bobot biji kedelai antara 5–30g/100 biji .
Suatu pigmen merah yang disebut leghemoglobin dijumpai dalam bintil akar antara bekteroid dan selubung membrane yang mengelilinginya. Jumlah leghemoglobin dalam bintil akar memiliki hubungan langsung dengan jumlah nitrogen yang difiksasi. Bintil akar efektif mampu menfiksasi N dari udara dan mengkonversi N menjadi asam amino untuk disumbangkan kepada tanaman kedelai .
Kedelai adalah tanaman beriklim tropik. Dia akan tumbuh subur di daerah yang berhawa panas, apalagi di tempat yang terbuka tidak terlindung oleh tanaman lain Pertumbuhan optimum tercapai pada suhu 20–25º C. Suhu 12–20º C adalah suhu yang sesuai bagi sebagian besar proses pertumbuhan tanaman, tetapi dapat menunda proses perkecambahan benih dan pemunculan kecambah, serta pembungaan dan pertumbuhan biji. Pada suhu yang lebih tinggi dari 30º C, fotorespirasi cenderung mengurangi hasil fotosintesis .
Air merupakan faktor yang penting bagi tanaman, karena berfungisi sebagai pelarut hara, berperan dalam translokasi hara dan fotosintesis, karena kekurangan suplai air di daerah perakaran dan atau laju transpirasi melebihi laju absorbs air oleh tanaman. Cekaman kekeringan yang terjadi pada saat pertumbuhan generative, akan menurunkan produksi. Kekeringan juga menurunkan bobot biji, sebab bobot biji sangat dipengaruhi oleh jumlah air yang diberikan pada musim tanam ,Jumlah air yang berlebih tidak menguntungkan bagi tanaman kedelai, karena mangakibatkan akar membusuk. Banyaknya curah hujan juga sangat mempengaruhi aktivitas bakteri tanah dalam menyediakan nitrogen. Hasil observasi ini menunjukkan bahwa pengaruh curah hujan, dan temperature terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di sepanjang musim adalah sekitar 60–70% .Kedelai dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas, di tempat – tempat yang terbuka dan bercurah hujan 100–400 mm3 per bulan. Oleh karena itu, kedelai kebanyakan ditanam di daerah yang terletak kurang dari 400 m di atas permukaan laut. Jadi tanaman kedelai akan tumbuh baik, jika ditanam di daerah beriklim kering (Andrianto dan Indarto, 2004). Kedelai merupakan tanaman berhari pendek, yakni apabila penyinaran terlalu lama melebihi 12 jam, tanaman tidak akan berbunga. Hampir semua varietas tanaman kedelai berbunga dari umur 30–60 hari .
Pertumbuhan tanaman kedelai sangat peka terdahap perubahan lingkungan tumbuh yang disebabkan oleh kondisi iklim. Baik mikro maupun makro. Dari saat benih mulai tumbuh sampai tanaman mendekati panen banyak hama yang menyerang tanaman. Walaupun sebagai tanaman palawijayang tidak banyak memerlukan air, tetapi pada stadia awal tumbuh, berbunga, pembentukan dan pengisian polong, ketersediaan air sangat diperlukan. Pemanenan kedelai harus dilakukan pada saat umur masak optimal (masak fisiologis) agar diperoleh mutu hasil dan produksi yang tinggi. umur masak optimal sangat beragam sesuai dengan varietasnya. Pada umumnya varietas unggul dikembangkan saat umur masak optimal 80-90 hari. Masa panen selain atas dasar umur optimal juga dapat melalui tanda-tanda visual polong dan tanaman. Panen dilakukan bila tanaman sudah matang dimana 95% polong telah matang, berwarna kecoklatan, daun telah rontok .
Toleransi pH yang baik sebagai syarat tumbuh yaitu antara 5,8–7, namun pada tanah dengan pH 4,5 pun kedelai masih dapat tumbuh baik. Tanah – tanah yang cocok yaitu alluvial, regosol, grumosol, latosol dan andosol. Pada tanah – tanah podzolik merah kuning dan tanah yang mengandung banyak pasir kwarsa,pertumbuhan kedelai kurang baik, kecuali bila diberi tambahan pupuk organic atau kompos dalam jumlah yang cukup. Pupuk N, Tanaman menyerap atau mengabsorbsi anion seperti nitrat NO3 - dan NH4 yang dapat memberikan efek fungsi metabolisme dalam respirasi dan fotosintesis. Konsentrasi Nitrat-nitrogen dengan sel akar tanaman adalah ukurannya normal dari pada dalam tanah. Nitrogen ini memicu pertumbuhan daun energi hasil produksi dari hasil fotosintesis akan mengahasilkan gula melalui proses respirasi di sel. Teori absorbsi anion, tetapi mekanisme karier telah mentranport ion dari membran sel. ketika ion nitrat banyak pada akar tanamn mereka akan ditransportasi ke bagian lain. Metabolisme nitrat dimulai dari reduksi nitrat oleh nitrit. Produksi hara nitrogen melalui sintesis amonia (NH3). Sintesa ammonium melalui ion nitrogen dari atmosfer dan hidrogen dari fosil dan air . Penambatan nitrogen secara simbiosis. Bakteri yang terpenting, dari sudut pandang pertanian yang mampu menggunakan nitrogen bebas dari udara adalah bakteri-bakteri yang menyebabkan terbentuknya bintil-bintil akar pada tanaman kacang-kacangan. Organisma ini bila ditumbuhkan didalam bintil akar tanaman kacang-kacangan memperoleh makanan dan mineralnya dari tanaman kacang-kacangan itu dan sebagai gantinya organisma ini menyediakan sebagaian dari nitrogen bagi tanaman kacang-kacangan tersebut. Pertumbuhan bersama yang saling menguntungkan ini disebut simbiosis, dan oleh kerana itu organisme tersebut dinamai bakteri penambat nitrogen secara simbiosis.
 Diperkirakan hamper 2 juta ton nitrogen ditambat setiap tahun oleh bakteri kacang-kacangan di Amerika Serikat (Foth, 1994) Sumber unsur hara nitrogen sebenarnya cukup banyak terdapat diatmosfer, yaitu lebih kurang 79,2 % dalam bentuk N2 bebas, namun demikian unsur N ini baru dapat digunakan oleh tanaman setelah mengalami perubahan ke bentuk yang terikat yang kemudian dalam bentuk pupuk. Sumber utama dari nitrogen berasal dari N2 atmosfer yang terikat. Untul pembuatan pupuk adalah nitrogen dalabentuk amoniak Penyerapan NO3 - dan NH4 + oleh tumbuhan memungkinkan tumbuhan untuk membentuk berbagai senyawa nitrogen, terutama protein. Pupuk dan tumbuhan yang mati, mikroorganisme, serta hewan, merupakan sumber penting nitrogen yang dikembalikan ketanah, tapi sebagian besar nitrogen tersebut tidak larut dan tidak segera tersedia bagi tumbuhan. Hampir semua tanah mengandung sedikit asam amino, yang dihasilkan terutam dari perombakan bahan organik oleh mikroba, tapi juga dari pengeluaran dari akar , Pupuk urea adalah pupuk buatan senyawa kimia organik dari CO(NH2)2, pupuk padat berbentuk butiran bulat kecil (Diameter lebih kurang 1 mm) pupuk ini mempunyai kadar N 45%-46%. Urea larut sempurna dalam air, dan tidak mengasamkan tanah .
Pengaruh N dalam tanaman terhadap protein dalam tanaman, terutama, pada biji-bijian serealia merupakan hal yang sangat penting dalam masalah pangan. Pengaruh ini paling baik didasarkan pada lintasan-lintasan biokimia yang terlibat dalam pergerakan N dari tanah ke tanaman. Nitrogrn masuk kedalam tanaman dari tanah atau dari bintil – bintil pada akar legume sebagai nitrat (NO3-) atau ammonium (NH4 +). Di dalam tanaman NO3 - direduksi ke NH4 + dan kemudian digabungkan dengan kerangka C untuk membentuk 100 asam-asam amino yang berbeda. Asam-asam amino ini mengandung N dalam bentuk –NH2 dengan pengikat N pada C alfa dari suatu asam organik. Sekitar 20 dari asam – asam amini yang berbeda tersebut kemudian digabungkan kedalam rantai panjang yang disebut rantai polipeptida. Rantai ini dapat mengandung beberapa ratus
rangkaian asam amino. Urutan keterdapatan asam – asam amino yang berbeda tersebut disepanjang rantai polipeptida, dan oleh karena itu rasio dari asam – asam amino yang berbeda dalam rantai tersebut, diatur oleh informasi genetik yang terkandung dalam asam – asam nukleat dalam tanaman. Rantai polipeptida kemudian terlipat, tergulung, terangkai-silang dan temodifikasi dengan cara – cara yang lain untuk membentuk protein. Sebagian dari protein – protein ini dapat disimpan dalam biji untuk digunakan oleh bibit baru setelah berkecambah. Mutu  nutrisi dari setiap unit protein dikendalikan oleh genetik tanaman
Urea terhidrolisis dengan cepat dalam kondisi panas, tanah yang lembab untuk membentuk amonium karbonat. Amonium mungkin digunakan secara langsung oleh tanaman atau mungkin diubah menjadi nitrat dan kemudian digunkan sebagai nitrat. Ureaformaldehida adalah salah satu pupuk nitrogen yang dikembangkan baru-baru ini dan bersifat tidak lrut dalam air. Nitrogen dalam ureaformal dehida dilepaskan dengan lambat dalam bentuk yang dapat dipakai untuk mengadakan persediaan nitrogen terus menerus selama musim tanam.
Di Jepang dalam percobaan memekai pupuk dengan memakai pupuk urea dengan kedalaman pemupukan 5–15 cm, ternyata mempunyai pengaruh baik terhadap produksi. Hal ini diduga bahwa pada kedalaman tersebut penguapan unsure-unsur Nitrogen dapat dikurangi .
Pupuk P ,Fosfor memainkan peran yang tidak dapat dikesampingkan sebagai bahan bakar universal untuk kegiatan biokimia dalam sel hidup. Ikatan adenosin trifosfat (ATP) yang berenergi tinggi melepaskan energi untuk kegiatan bila diubah menjadi adenosin trifospat (ADP). Fosfor juga merupakan unsur yang penting untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Hubungan fosfor yang terdapat didalam tanah dan tanaman dengan kesehatan hewan dan terdapatnya definisi fosfor secara luas pada hewan – hewan pemakan rumput telah diketahui dengan baik.
Bila fosfat yang laruta dalam air ditambahkan kedalam tanah, maka terjadi reaksi – reaksi kimia yang kompleks akan langsung di dalam tanah. Butiran pupuk akan menyerap air dari tanah disekitarnya dan memasuki bagian dalam butir – butir pupuk dan melarutkan fosfat yang akhirnya menghasilkan larutan jenuh atau mendekati jenuh dan fosfat yang terlarut ini selanjutnya berdifusi keluar dari butir – butir pupuk larutan tanah .
karbohidrat terutama gula membantu pembentukan klorofil daun-daun yang tumbuh ditempat gelap. Tanpa pemberian gula, daun-daun tersebut tidak mampu menghasilkan klorofil meskipun faktor-faktor lain mendukung Unsur P diperlukan untuk pembentukan dan aktivitas bintil akar yang maksimal. Unsur P ternyata diperlukan lebih banyak bagi pertumbuhan bintil akar dibandingkan untuk pertumbuhan tanaman leguminosae. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil uji tanaman leguminosae yang maksimal diperlukan penambahan unsur P dalam bentuk pupuk yang cukup.
Pupuk K, KCL (Kalium Khlorida) mengandung 45% K2O dan khlor, bereaksi agak asam, dan besifat higroskopis, khlor berpengaruh negatif pada tanaman yang tidak membutuhkannya, misalnya kentang, wortel, dan tembakau .
Unsur hara kalium berfungsi pada Pembentukan protein dan karbohidrat. Membantu membuka dan menutup stomata. Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit tanaman dan serangan hama memperluas pertumbuhan akar tanaman. Efisiensi penggunaan air (ketahanan pada masa kekeringan). Memperbaiki ukuran dan kwalitas buah pada masa generatif danmenambah rasa manis/enak pada buah. Memperkuat tubuh tanaman supaya daun, bunga dan buah tidak mudah rontok.
Salah satu jenis pupuk kalium yang dikenal adalah KCl. Pupuk KCl yang dikenal selama ini sebagian besar merupakan hasil tambang. Endapan tambang kalium yang sangat terkenal ada di Prancis dan Jerman. Kandungan utama dari endapan tersebut adalah KCl dan sedikit K2SO4. Karena umumnya tercampur dengan bahan lain, seperti kotoran. Pupuk, ini harus dimurnikan terlebih dahulu. Hasil pemurniannya mengandung K2O sampai 60%.
Kalium mempunyai pengaruh positif terhadap hasil dan kualitas tanaman. Sifat-sifat positif kalium antara lain sebagai berikut : mendorong produksi hidrat arang, mempunyai peran penting dalam menyangkut hidrat arang di dalam tanaman, mengurangi kepekaan tanaman terhadap kekeringan, mengurangi kepekaan tanaman terhadap hawa dingin dan hawa dingin malam, sedikit banyak mengurangi kerusakan yang diakibatkan oleh beberapa penyakit, membantu menguatkan rumpun pada tanaman gandum, sehingga tanaman ini tidak terlalu mudah rebah
Protein ,Protein berasal dari kata protos dari bahasa yunani yang berarti “yang paling utama” adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fospor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel mahluk hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subnit enzim. Protein terlibat dalam sistem kekebalan sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara, sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino tersebut (heterotrof) Sebagian besar protein dalam menu makanan manusia berasal dari protein biji, khususnya bagi tanaman serealia seperti padi, gandum, dan jagung. Sekitar dua pertiga penduduk dunia bergantung pada gandum atau padi sebagai sumber utama kalori dan protein. Jagung penting untuk daerah tropis dan subtropis. Sumbangan yang kecil tetapi penting juga diberikan oleh biji kacang-kacangan seperti buncis, kapri, dan kedelai. Kedelai mengandung 40% dari bobot keringnya adalah protein dibandingkan dengan 12 % pada sebagian besar bulir serealia. Dilihat dari kandungan gizinya, kedelai merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral dan serat yang paling baik. Susunan asam amino pada kedelai lebih lengkap dan seimbang. Kedelai sangat berkhasiat bagi pertumbuhan dan menjaga kondisi sel tubuh. Kedelai mengandung protein tinggi dan mengandung sedikit lemak. Protein kedelai juga dibuktikan paling baik dibandingkan jenis kacang-kacangan lainnya.
Klasifikasi tanaman kedelai sebagai berikut :
Divisio : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Familia : Papilionaceae
Genus : Glycine
Species : Glycine max (L.) Merill
Foto011.jpg
Gambar 1. Tanaman Kedelai
1.2.Tujuan Praktikum
Agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teknik budidaya tanaman semusim salah satunya yaitu tanaman kacang kedelai.
1.3.Waktu dan Tempat Praktikum
Kegiatan Pelaksanaan praktikum menananam tanaman kacang kedelai kultivar willis dilaksanakan pada:
Hari           : Rabu
Tanggal     : 16 november 2010
Waktu        : pukul 08.00 Wib sampai dengan selesai.
Tempat      : Tolengas









BAB
PEMBAHASAN
3.1.Syarat Tumbuh Kacang Kedelai
Tanaman dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik, curah hujan 100-400 mm/bulan, suhu udara 230C - 300C, kelembaban 60% - 70%, pH tanah 5,8 - 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl.
3.2. Media Tanam
a) Pada dasarnya kedelai menghendaki kondisi tanah yang tidak terlalu basah, tetapi air tetap tersedia. Jagung merupakan tanaman indikator yang baik bagi kedelai. Tanah yang baik ditanami jagung, baik pula ditanami kedelai.
b) Kedelai tidak menuntut struktur tanah yang khusus sebagai suatu persyaratan tumbuh. Bahkan pada kondisi lahan yang kurang subur dan agak asam pun kedelai dapat tumbuh dengan baik, asal tidak tergenang air yang akan menyebabkan busuknya akar. Kedelai dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah, asal drainase dan aerasi tanah cukup baik.
c) Kedelai juga membutuhkan tanah yang kaya akan humus atau bahan organic Bahan organik yang cukup dalam tanah akan memperbaiki daya olah dan juga merupakan sumber makanan bagi jasad renik, yang akhirnya akan membebaskan unsur hara untuk pertumbuhan tanaman.
d) Tanah yang baru pertama kali ditanami kedelai, sebelumnya perlu diberi bakteri Rhizobium, kecuali tanah yang sudah pernah ditanami Vigna sinensis (kacang panjang). Kedelai yang ditanam pada tanah berkapur atau bekas ditanami padi akan lebih baik hasilnya, sebab tekstur tanahnya masih baik dan tidak perlu diberi pemupukan awal.
e) Dilahan praktek tanahnya latosol, lebih baik  tanah yang cocok yaitu: alluvial, regosol, grumosol, latosol dan andosol. Pada tanah-tanah podsolik merah kuning dan tanah yang mengandung banyak pasir kwarsa, pertumbuhan kedelai kurang baik, kecuali bila diberi tambahan pupuk organik atau kompos dalam jumlah cukup.
f) Toleransi keasaman tanah sebagai syarat tumbuh bagi kedelai adalah pH= 5,8-7,0 tetapi pada pH 4,5 pun kedelai dapat tumbuh. Pada pH kurang dari 5,5 pertumbuhannya sangat terlambat karena keracunan aluminium. Pertumbuhan bakteri bintil dan proses nitrifikasi (proses oksidasi amoniak menjadi nitrit atau proses pembusukan) akan berjalan kurang baik.
g) Tanah berpasir dapat ditanami kedelai, asal air dan hara tanaman untuk pertumbuhannya cukup. Tanah yang mengandung liat tinggi, sebaiknya diadakan perbaikan drainase dan aerasi sehingga tanaman tidak kekurangan oksigen dan tidak tergenang air waktu hujan besar. Untuk memperbaiki aerasi, bahan organic sangat penting artinya.
3.3.Pembibitan
1) Persyaratan Benih
Untuk mendapatkan hasil panen yang baik, maka benih yang digunakan harus yang berkualitas baik, artinya benih mempunyai daya tumbuh yang besar dan seragam, tidak tercemar dengan varietas-varietas lainnya, bersih dari kotoran, dan tidak terinfeksi dengan hama penyakit. Benih yang ditanam juga harus merupakan varietas unggul yang berproduksi tinggi, berumur genjah/pendek dan tahan terhadap serangan hama penyakit.
Varietas unggul yang di gunakan adalah willis
2) Penyiapan Benih
Pada tanah yang belum pernah ditanami kedelai, sebelum benih ditanam harus dicampur dengan legin, (suatu inokulum buatan dari bakteri atau kapang yang ditempatkan di media biakan, tanah, kompos untuk memulai aktifitas biologinya Rhizobium japonicum). Pada tanah yang sudah sering ditanam dengan kedelai atau kacang-kacangan lain, berarti sudah mengandung bakteri tersebut. Bakteri ini akan hidup di dalam bintil akar dan bermanfaat sebagai pengikat unsur N dari udara.
Cara pemberian legin:
 (1) sebanyak 5-10 gram legin dibasahi dengan air sekitar 10 cc;
(2) legin dicampur dengan 1 kg benih dan kocok hingga merata (agar nseluruh kulit biji terbungkus dengan inokulum;
 (3) setelah diinokulasi, benih dibiarkan sekitar 15 menit baru dapat ditanam. Dapat juga benih diangin-anginkanterlebih dahulu sebelum ditanam, tetapi tidak lebih dari 6 jam. Selain itu, yang perlu diperhatikan dalam hal memilih benih yang baik adalah: kondisi dan lama penyimpanan benih tersebut. Biji kedelai mudah menurun daya kecambah/daya tumbuhnya (terutama bila kadar air dalam biji ≥ 13% dan disimpan di ruangan bersuhu ≥ 25 derajat C, dengan kelembaban nisbi ruang ≥ 80%.
3) Teknik Penyemaian Benih
Penanaman dengan benih yang mempunyai daya tumbuh agak rendah dapat diatasi dengan cara menanamkan 3-4 biji tiap lubang, atau dengan memperpendek jarak tanam. Jarak tanam pada penanaman benih berdasarkan tipe pertumbuhan tegak dapat diperpendek, sebaliknya untuk tipe pertumbuhan agak condong (batang bercabang banyak) diusahakan agak panjang, supaya pertumbuhan tanaman yang satu dengan lainnya tidak terganggu.
3.4.Pengolahan tanah
1) Persiapan
Terdapat 2 cara mempersiapkan penanaman kedelai, yakni: persiapan tanpa pengolahan tanah (ekstensif) di sawah bekas ditanami padi rendheng dan persiapan dengan pengolahan tanah (intensif). Persiapan tanam pada tanah tegalan atau sawah tadah hujan sebaiknya dilakukan 2 kali pencangkulan. Pertama dibiarkan bongkahan terangin-angin 5-7 hari, pencangkulan ke 2 sekaligus meratakan, memupuk, menggemburkan dan membersihkan tanah dari sisa-sia akar. Jarak antara waktu pengolahan tanah dengan waktu penanaman sekitar 3 minggu.
2) Pembentukan Bedengan
Pembuatan bedengan dapat dilakukan dengan berukuran 2 x 1,20 x 3 m, tinggi 20 cm. Apabila akan dibuat drainase, maka jarak antara drainase yang satu dengan lainnya sekitar 30 cm dan kemudian jarak drainase ke bedengan kelompok lain berukuran 50 cm
3.6.Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam pada penanaman dengan membuat tugalan berkisar antara 20-40 cm. Jarak tanam  40 cm x20 cm  dipakai adalah 30 x 20 cm, 25 x 25 cm, atau 20 x 20 cm.
Jarak tanam hendaknya teratur, agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Jarak tanam kedelai tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan sifat tanaman yang bersangkutan. Pada tanah yang subur, jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya pada tanah tandus jarak tanam dapat dirapatkan.
2) Pembuatan Lubang Tanam
Jika areal luas dan pengolahan tanah dilakukan dengan pembajakan, penanaman benih dilakukan menurut alur bajak sedalam kira-kira 5 cm. Sedangkan jarak  antara alur yang satu dengan yang lain dapat dibuat 50-60 cm, dan untuk alur ganda jarak tanam dibuat 20 cm.
3) Cara Penanaman
Sistem penanaman yang biasa dilakukan adalah:
a) Sistem tanaman tunggal
Dalam sistem ini, seluruh lahan ditanami kedelai dengan tujuan memperoleh produksi kedelai baik mutu maupun jumlahnya. Kedelai yang ditanam dengan sistem ini, membutuhkan lahan kering namun cukup mengandung air, seperti tanah sawah bekas ditanami padi rendeng dan tanah tegalan pada permulaan musim penghujan. Kelebihan lainnya ialah memudahkan pemberantasan hama dan penyakit. Kelemahan sistem ini adalah: penyebaran hama dan penyakit kedelai relatif cepat, sehingga penanaman kedelai dengan sistem ini memerlukan perhatian khusus. Jarak tanam kedelai sebagai tanaman tunggal adalah: 20 x 20 cm; 20 x 35 cm atau 20 x 40 cm.
b) Sistem tanaman campuran
Dengan sistem ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Umur tanaman tidak jauh berbeda.
2. Tanaman yang satu tidak mempunyai sifat mengalahkan tanaman yang liar.
3. Jenis hama dan penyakit sama atau salah satu tanaman tahan terhadap hama dan penyakit.
4. Kedua tanaman merupakan tanaman palawija, misalnya kedelai dengan kacang tunggak/ kacang tanah, kedelai dengan jagung, kedelai dengan ketela pohon.
Adapun Cara Penanaman Tanaman Kacang Kedelai yang telah di praktekan adalah sebagaiberikut:
1.        Mencangkul ahan sebanyak 2 petak dengan ukuran masing – masing 1,20 x3 m
2.        Mengukur jarak tanam pada petak 1 dengan menggunakan meteran  di bagian timur dengan jarak 40x20cm dan ditandai dengan pancuh kemudia melakukan pengukuran dengan jarak yang sama di bagian barat.
3.        Memasang Kenca dari arah timur ke barat di lahan yang sudah di ukur tadi dengan melilitkan pada pancuh yang terpasang.
4.        Memasukan furadan dan 3 butir benih kedelai pada lubang pertama kemudian di tutup oleh tanah inokulan
5.        Memasukn pupuk phonska pada lubang yang ke dua kemudian di tutup dengan inokulan tanah.
6.        Melakukan kegiatan no.2 dan 3 pada petak yang ke dua
7.        Memasukan furadan pada lubang pertama lalu tutup sedikit denga tanah
8.        Memasasukan 3 butir benih kedelai yang sebelumnya telah di beri sedikit air dan di atas furadan yang telah di tutup dengan tanah
9.        Memasukan pupuk phonska di lubang yang ke dua kemudian di tutup dengan tanah.
1.7. Pemeliharaan Tanaman
1.      Penyulaman
Penyulaman dilakukan jika ada benih yang rusak atau tidak tumbuh kegitan ini dilakukan sekitar satu minggu atau sepuluh hari setelah tanam . kegitan penyulaman ini dilakukan agar jumlah tanaman per satuan luas akan tetap optimum sehingga target produksi  akan tetap tercapai.
2.      Penyiangan
Penyiangan dilakuan dengan upaya pengendalian atau pengurangan gulma yang tumbuh diarel penanaman. Kehadiran gulma  diberantas karena dapat menurukan kuantitas dan kualitas hasil produksi gumla berperan sebagi kompetitor tanaman pokok .secara umum, gulma diareal tanaman kedelai  dapat menjadi tiga golongan yaitu :
1)      Gulma rumput seperti rumput belulang ( Eleusin indica ), jajagoan  (Echinochloa colonum), kakawatan (cynodon dactilon).  Alang-alang  (Imperata cylindrical ),  lempuyang (panicium sp )
2)      Gulma teki - tekian seprti teki (Cyperus rotundus ), jeking kunyit (Cyperus iria ), teki gedah (Cyperus compessus )
3)      Gulma berdaun lebar seperti putrid malu (Mimosa invisa), babadotan  (Ageratum conyoides ), tolod (Alternanthera sessilis ).
Tergantung perkembangannya, penyiangan gulma  dapat dilakukan 2-3 kali. Penyiangan I sebaiknya dilakukan sebelum susulan II dan bersamaan dengan pembubunan. Penyiangan II dapat dilakukan sebulan setelah penyiangan I dan penyiangan II dapat dilakukan jika di anggap perlu, yaitu pertumbuhan gulma terlihat subur dan lebat.
Penyiangan dapat dilakukan dengan dua cara ,yaitu manual . Penyiangan manual dilakukan dengan menggunakan tangan, cangkul atau alat lainnya.
3.      Penjarangan
Penjarangan adalah mencabut tanaman kedelai yang pada awalnya tumbuh tiga pohon menjadi dua pohon yang bertujuan agar tanaman kedelai dapat tumbuh dan agar tanaman tidak berebut makanan atau kandungan unsur hara dalam tanah. Penjarangan dilakukan minggu ke 4 setelah tanam.  


02022011(004)
Gambar Penjarangan Tanaman




Foto024.jpg
Gambar Penyiangan
3) Pembubunan
Untuk efisiensi tenaga. Biasanya pembumbuhan biasanya dilakukan bersamaan dengan peyiangan kedua. Tujuan pembumbunan yaitu untuk memperkokoh posisi batang sehingga tanaman tidak mudah rebah. Selain itu, pembunmbunan juga bertujuan untuk menutup akar yang bermunculan atau terbuka diatas permukaan tanah karena adnya aerasi dan untuk membuat pertumbuhan tanaman menjadi tegak atau kokoh. Pembumbunan dilakukan dengan cara menaikan atau menimbunkan tanah pada pokok tanaman, adapun tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman di uruk dengan cangkul, kemudian ditimbun dibarisan tanaman, dengan cara ini, akan terbentuk guludan yang  panjang 
  Kegiatan pembumbunan jugaa bersamaan dengan waktu pemupukan kedua , yaitu pada saat umur dua minggu setelah tanam. 
Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi tempat penyakit yang berbahaya.
4) Pemupukan
Pemupukan I dilakukan bersamaan pada saat biji kedelai akan di masukan kedalam lubang tanam dengan menggunakan pupuk phonska dan furadan sebagai pencegah penyakit atau hama yang menggagu pertumbuhan akar dalam tanah. Pemupukan kedelai II dilakukan pada minggu ke 3 setelah tanam dengan mengunakan pupuk phonska dengan dosis 75 kg /ha dengan rincian 7,5 gram pertanaman untuk 144 tanaman ( 48 lubang tanam ).
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan pestisida dilakukan 3 kali pada minggu ke 4,5, dan 6 setelah tanam kedelai. Denagan menggukan Decis 2,5 Ec dan Antracol 70 Wp.
3.8. Hama dan Penyakit
·         Hama
a) Aphis SPP (Aphis Glycine)
Kutu dewasa ukuran kecil 1-1,5 mm berwarna hitam, ada yang bersayap dan tidak. Kutu ini dapat dapat menularkan virus SMV (Soyabean Mosaik Virus). Menyerang pada awal pertumbuhan dan masa pertumbuhan bunga dan polong.  Gejala: layu, pertumbuhannya terhambat.
 Pengendalian:
 (1) menanam kedelai pada waktunya, mengolah tanah dengan baik, bersih, memenuhi syarat, tidak ditumbuhi tanaman inang seperti: terung-terungan, kapas-kapasan atau kacangkacangan;
(2) membuang bagian tanaman yang terserang hama dan membakarnya;
 (3) menggunakan musuh alami (predator maupun parasit);
 (4) penyemprotan insektisida dilakukan pada permukaan daun bagian atas dan bawah.
b) Melano Agromyza Phaseoli, kecil sekali (1,5 mm)
Lalat bertelur pada leher akar, larva masuk ke dalam batang memakan isi batang,
kemudian menjadi lalat dan bertelur. Lebih berbahaya bagi kedelai yang ditanam
di ladang.
Pengendalian: (1) waktu tanam pada saat tanah masih lembab dan
subur (tidak pada bulan-bulan kering);
b) Kumbang daun tembukur (Phaedonia Inclusa) Bertubuh kecil, hitam bergaris kuning. Bertelur pada permukaan daun.
Gejala:larva dan kumbang memakan daun, bunga, pucuk, polong muda, bahkan seluruh
tanaman.
Pengendalian: penyemprotan dengan menggunakan Antracol 70 Wp dan Decis 2,5 Ec.
c) Cantalan (Epilachana Soyae)
Kumbang berwarna merah dan larvanya yang berbulu duri, pemakan daun danmerusak bunga.
 Pengendalian: sama dengan terhadap kumbang daun tembukur.
e) Ulat polong (Etiela Zinchenella) Ulat yang berasal dari kupu-kupu ini bertelur di bawah daun buah, setelah menetas, ulat masuk ke dalam buah sampai besar, memakan buah muda.
g) Lalat kacang (Ophiomyia Phaseoli) Menyerang tanaman muda yang baru tumbuh. Pengendalian: Saat benih ditanam, tanah diberi Furadan 36, kemudian setelah benih ditanam, tanah ditutup dengan jerami . Satu minggu setelah benih menjadi kecambah dilakukan penyemprotan dengan Antracol 70 Wp dan Decis 2,5 Ec .
h) Kepik hijau (Nezara Viridula)
Panjang 16 mm, telur di bawah permukaan daun, berkelompok. Setelah 6 hari telur menetas menjadi nimfa (kepik muda), yang berwarna hitam bintik putih. Pagi hari berada di atas daun, saat matahari bersinar turun ke polong, memakan polong dan bertelur. Umur kepik dari telur hingga dewasa antara 1 sampai 6 bulan.
Gejala: polong dan biji mengempis serta kering. Biji bagian dalam atau kulit polong berbintik coklat.
Pengendalian: Antracol 70 Wp dan Decis 2,5 Ec.
i) Ulat grayak (Prodenia Litura)
Seranggan: mendadak dan dalam jumlah besar, bermula dari kupu-kupu berwarna keabu-abuan, panjang 2 cm dan sayapnya 3-5 cm, bertelur di permukaan daun. Tiap kelompok telur terdiri dari 350 butir.
Gejala: kerusakan pada daun, ulat hidup bergerombol, memakan daun, dan berpencar mencari rumpun lain.
Pengendalian: (1) dengan cara sanitasi; (2) disemprotkan pada sore/malam hari (saat ulat menyerang tanaman) beberapa insektisida yang efektif seperti Dursban 20 EC, Azodrin 15 WSC dan Basudin 50 EC.
·         Penyakit
a) Penyakit layu lakteri (Pseudomonas solanacearum) Penyakit ini menyerang pangkal batang. Penyerangan pada saat tanaman berumur 2-3 minggu. Penularan melalui tanah dan irigasi.
Gejala: layu mendadak bila kelembaban terlalu tinggi dan jarak tanam rapat. Pengendalian:
(1) biji yang ditanam sebaiknya dari varietas yang tahan layu dan kebersihan sekitar tanaman dijaga, pergiliran tanaman dilakukan dengan tanaman yang bukan merupakan
tanaman inang penyakit tersebut. Pemberantasan: belum ada.
b) Penyakit layu (Jamur tanah : Sclerotium Rolfsii) Penyakit ini menyerang tanaman umur 2-3 minggu, saat udara lembab, dan tanaman berjarak tanam pendek.
 Gejala: daun sedikit demi sedikit layu, menguning. Penularan melalui tanah dan irigasi.
Pengendalian:
(1) varietas yang ditanam sebaiknya yang tahan terhadap penyakit layu;
(2) menyemprotkan Antracol 70 Wp 2g/l dan decis 2,5 Ec 1,5 cc/l.
c) Penyakit lapu (Witches Broom: Virus)
Penyakit ini menyerang polong menjelang berisi. Penularan melalui singgungan
tanam karena jarak tanam terlalu dekat.
Gejala: bunga, buah dan daun mengecil.
Pengendalian: menyemprotkan Antracol 70 Wp dan Decis 2,5 Ec.
c) Penyakit anthracnose (Cendawan Colletotrichum Glycine Mori) Penyakit ini menyerang daun dan polong yang telah tua. Penularan dengan perantaraan biji-biji yang telah kena penyakit, lebih parah jika cuaca cukup lembab.
Gejala: daun dan polong bintik-bintik kecil berwarna hitam, daun yang paling rendah rontok, polong muda yang terserang hama menjadi kosong dan isi polong tua menjadi kerdil.
Pengendalian:
 (1) perhatikan pola pergiliran tanam yang tepat;
(2) penyemprotan Antracol 70 WP dan Decis 2,5 Ec.
3.9.Panen
Ciri dan Umur Panen
Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. Panen yang terlambat akan merugikan, karena banyak buah yang sudah tua dan kering, sehingga kulit polong retak-retak atau pecah dan biji lepas berhamburan. Disamping itu, buah akan gugur akibat tangkai buah mengering dan lepas dari cabangnya. Perlu diperhatikan umur kedelai yang akan dipanen yaitu sekitar 75-110 hari, tergantung pada varietas dan ketinggian tempat. Perlu diperhatikan, kedelai yang akan digunakan sebagai bahan konsumsi dipetik pada usia 75-100 hari, sedangkan untuk dijadikan benih dipetik pada umur 100-110 hari, agar kemasakan biji betulbetul sempurna dan merata.
. Cara Panen
Pemungutan hasil kedelai dilakukan pada saat tidak hujan, agar hasilnya segera
dapat dijemur.
a) Pemungutan dengan cara mencabut
Sebelum tanaman dicabut, keadaan tanah perlu diperhatikan terlebih dulu. Padatanah ringan dan berpasir, proses pencabutan akan lebih mudah. Cara pencabutan yang benar ialah dengan memegang batang poko, tangan dalam posisi tepat di bawah ranting dan cabang yang berbuah. Pencabutan harus dilakukan dengan hati-hati sebab kedelai yang sudah tua mudah sekali rontok bila tersentuh tangan.
b) Pemungutan dengan cara memotong
Alat yang biasanya digunakan untuk memotong adalah sabit yang cukup tajam, sehingga tidak terlalu banyak menimbulkan goncangan. Di samping itu dengan alat pemotong yang tajam, pekerjaan bisa dilakukan dengan cepat dan jumlah buah yang rontok akibat goncangan bisa ditekan. Pemungutan dengan cara memotong bisa meningkatkan kesuburan tanah, karena akar dengan bintilbintilnya yang menyimpan banyak senyawa nitrat tidak ikut tercabut, tapi tertinggal di dalam tanah. Pada tanah yang keras, pemungutan dengan cara mencabut sukar dilakukan, maka dengan memotong akan lebih cepat.
02022011(006)






BAB III
KESIMPULAN
           Kedelai merupakan komoditas pangan penghasil protein nabati yang sangat penting karena gizinya, aman dikonsumsi, dan harganya yang relatif murah dibandingkan dengan sumber protein hewani. Di Indonesia, kedelai umunnya dikonsumsi dalam bentuk pangan olahan seperti tahu, tempe, susu kedelai dan berbagai bentuk makanan ringan.
Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik. Pertumbuhan akar tunggang lurus masuk ke dalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar – akar cabang terdapat bintil – bintil akar berisi bakteri Rhizobium jafonicum, yang mempunyai kemampuan mengikat zat lemas bebas (N2) dari udara yang kemudian dipergunakan untuk menyuburkan tanah .
Batang kedelai berasal dari poros janin sedangkan bagian atas poros berakhir dengan epikotil yang amat pendek dan hypokotil merupakan bagian batang kecambah. Bagian batang kecambah di bagian atas kotyledon adalah epicotyl. Titik tumbuh epikotyl akan membentuk daun dan kuncup ketiak. Batang dapat membentuk 3–6 cabang, berbentuk semak dengan tinggi 30–100 cm. Pertumbuhan batang dibedakan atas tipe diterminate dan indeterminate .
Daun kedelai merupakan daun majemuk yang terdiri dari tiga helai anak daun dan umumnya berwarna hijau muda atau hijau kekuning – kuningan. Bentuk daun ada yang oval, juga ada yang segitiga. Warna dan bentuk daun kedelai ini tergantung pada varietas masing – masing. Pada saat tanaman kedelai itu sudah tua, maka daun – daunnya mulai rontok .
      Tanaman kedelai memiliki bunga sempurna, yaitu dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik). Bunga berwarna ungu atau putih. Sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong. Di Indonesia tanaman kedelai mulai berbunga pada umur 30-50 hari .
Biji kedelai berbentuk polong, setiap polong berisi 1-4 biji. Biji umumnya berbentuk bulat atau bulat pipih sampai bulat lonjong. Ukuran biji berkisar antara 6 - 30g/100 biji, ukuran biji diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu biji kecil (6-10 g/100 biji), biji sedang (11-12 g/100 biji) dan biji besar (13 g atau lebih/100 biji). Warna biji bervariasi antara kuning, hijau, coklat dan hitam .
Biji-biji kedelai berkeping dua terbungkus kulit biji (lesta) dan tidakmengandung jaringan endosperm. Embrio terbentuk di antara keping biji. Bentuk biji pada umumnya bulat lonjong, tetapi ada yang bundar dan bulat agak pipih,dengan besar dan bobot biji kedelai antara 5-30g/100 biji .
Suatu pigmen merah yang disebut leghemoglobin dijumpai dalam bintil akar antara bekteroid dan selubung membrane yang mengelilinginya. Jumlah leghemoglobin dalam bintil akar memiliki hubungan langsung dengan jumlah nitrogen yang difiksasi. Bintil akar efektif mampu menfiksasi N dari udara dan mengkonversi N menjadi asam amino untuk disumbangkan kepada tanaman kedelai . Kedelai adalah tanaman beriklim tropik. Dia akan tumbuh subur di daerah yang berhawa panas, apalagi di tempat yang terbuka tidak terlindung oleh tanaman lain Pertumbuhan optimum tercapai pada suhu 20–25º C. Suhu 12–20º C adalah suhu yang sesuai bagi sebagian besar proses pertumbuhan tanaman, tetapi dapat menunda proses perkecambahan benih dan pemunculan kecambah, serta pembungaan dan pertumbuhan biji. Pada suhu yang lebih tinggi dari 30º C, fotorespirasi cenderung mengurangi hasil fotosintesis . Pertumbuhan tanaman kedelai sangat peka terdahap perubahan lingkungan tumbuh yang disebabkan oleh kondisi iklim. Baik mikro maupun makro. Dari saat benih mulai tumbuh sampai tanaman mendekati panen banyak hama yang menyerang tanaman. Walaupun sebagai tanaman palawijayang tidak banyak memerlukan air, tetapi pada stadia awal tumbuh, berbunga, pembentukan dan pengisian polong, ketersediaan air sangat diperlukan. Pemanenan kedelai harus dilakukan pada saat umur masak optimal (masak fisiologis) agar diperoleh mutu hasil dan produksi yang tinggi. Umur masak optimal sangat beragam sesuai dengan varietasnya. Pada umumnya varietas unggul dikembangkan saat umur masak optimal 80-90 hari. Masa panen selain atas dasar umur optimal juga dapat melalui tanda-tanda visual polong dan tanaman. Panen dilakukan bila tanaman sudah matang dimana 95% polong telah matang, berwarna kecoklatan, daun telah rontok .
Toleransi pH yang baik sebagai syarat tumbuh yaitu antara 5,8-7, namun pada tanah dengan pH 4,5 pun kedelai masih dapat tumbuh baik. Tanah-tanah yang cocok yaitu alluvial, regosol, grumosol, latosol dan andosol. Pada tanah-tanah podzolik merah kuning dan tanah yang mengandung banyak pasir kwarsa,pertumbuhan kedelai kurang baik, kecuali bila diberi tambahan pupuk organic atau kompos dalam jumlah yang cukup.